kau tak berdaya saat kau berpengharapan
kau masih tidak mengerti saat jawaban ditelan
tiada lagi keraguan di penantian malam
karena janji yang pasti untukmu
hanyalah terbitnya matahari di pagi hari
dan tiada sadar mengukur ruang hati
sesak melimpah muntahkan penat
tak senarusnya kau begini
ketika obor ditelan lorong gua kerinduan
sisi gelapmu samar di remah-remah cahaya
terpekur di suasana pilu hatimu
sisi ceriamu lenyap di senyap dorongan
lambat laun pun cinta takkan membuatmu hidup
bau jasadmu menyelimuti hangat rindu
siapakah kau, yang menarik-narik hati nuraniku
di dalam waktu tiada terpakur
saat hanyalah waktu, tapi waktu adalah aku
dan aku masih tetap di sini
menunggu masanya bila
medan,20 Februari 2002